“Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.”
(Undang Undang Dasar pasal 31 ayat 1 )
Purworejo-Selasa (2/5) adalah hari yang spesial bagi insan pendidikan di Indonesia. Tepat hari ini kita akan memperingati hari pendidikan Nasional. Dengan tema
Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dan subtema adalah
Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti diharapkan mampu membangkitkan semangat bangsa Indonesia sebagai bangsa berkarakter kuat, berbudi pekerti dan berprestasi tinggi.
Untuk lebih menyemarakkan peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011 diharapkan masing-masing instansi memasang spanduk dengan tema tersebut hardiknas 2011 dan merangkaikan berbagai kegiatan dan lomba untuk meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan. Sedangkan untuk lebih memupuk rasa patriotisme, diadakan upacara bendera dan panitia nasional peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011 akan melakukan ziarah ke makam Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta, ‘Bapak Pendidikan Indonesia’.
SMA Negeri 1 Purworejo, salah satu sekolah yang berpartisipasi dalam kegiatan Hardiknas. Setelah menggadakan upacara oleh Paskibra Ganesha Misi XII, dipadu paduan suara Ganesha Voice #2, menambah rasa nasionalisme pagi itu. Lapangan yang becek, tidak menyurutkan semangat calon pemimpin bangsa. Upacara itu juga spesial, karena diberikannya penghargaan dari Presiden kepada Guru dan Tata Usaha.
Acara dilanjutkan dengan parade masak untuk kelas X dan XI, pertandingan sepak bola antara timnas Smansa VS bapak guru tercinta. Sedangkan, untuk ibu Guru diadakan pertandingan voly menambah meriahnya Peringatan Hardiknas 2011.
Dalam situs akhmadsudrajat.wordpress.com menyebutkan bahwa Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.
"Mulai tahun ajaran depan pendidikan berbasis karakter mulai diterapkan di masing-masing level pendidikan mulai PAUD sampai Sekolah Menengah Atas (SMA)," ujar Mendiknas M Nuh.
Sesuai dengan tema peringatan, diharapkan siswa Indonesia mampu menghadapi era Global dan rasa memiliki terhadap bangsanya, Indonesia. Karena pendidikan karakter mengantar kita untuk menjadi bangsa yang berprestasi. Keep Spirit, keep Fighting
Terimakasih Bapak dan Ibu Guru ^^
Leave your comment in my twitter @Fari_Cempluk or my facebook farii Ch